Kerajaan Awan dan Anak Petir: Kisah Ajaib dari Negeri Langit
Negeri di Atas Langit
Jauh di atas awan, tersembunyi dari pandangan manusia, terdapat sebuah kerajaan megah bernama Kerajaan Awan. Negeri ini tak terlihat dari bumi, tersembunyi oleh kabut lembut dan gerimis abadi. Di sinilah para penghuni langit tinggal: peri hujan, burung petir, dan para penenun pelangi. Mereka hidup damai, menjaga keseimbangan cuaca di bumi dan memastikan setiap tetes hujan jatuh pada waktunya.
Namun, tak semua berjalan tenang. Sebuah legenda lama menyebutkan bahwa akan lahir seorang anak dari kilat yang memiliki kekuatan untuk mengguncang langit dan bumi. Anak itu dijuluki “Anak Petir”.
Kelahiran Sang Anak Petir
Pada suatu malam ketika badai besar menyelimuti langit, kilat menyambar tiga kali berturut-turut ke jantung Kerajaan Awan. Dari cahaya menyilaukan itu, muncul sesosok bayi laki-laki dengan rambut putih perak dan mata bercahaya biru elektrik. Sang Ratu Awan menamai bayi itu “Loka”. Tidak ada yang tahu dari mana ia berasal, namun seluruh langit gemuruh menyambut kehadirannya.
Loka tumbuh cepat. Sejak kecil, ia mampu mengendalikan petir dengan ujung jarinya. Tapi kekuatannya tak terkendali. Saat ia tertawa, guntur berdentum. Saat ia menangis, badai melanda. Para tetua langit pun mulai khawatir. Mereka khawatir bahwa Loka bukanlah penyelamat, melainkan pertanda kehancuran.
Pencarian Jati Diri
Mengetahui dirinya ditakuti, Loka memutuskan pergi dari istana untuk mencari kebenaran tentang asal-usulnya. Ia menyeberangi awan tebal, melewati gerbang hujan, dan mencapai Gunung Pelangi di ujung Negeri Langit. Di sana, ia bertemu Nira, seekor burung raksasa yang menjadi penjaga rahasia langit.
Nira mengatakan bahwa Loka adalah anak dari Kilat Agung, energi purba yang menjaga keseimbangan antara cahaya dan kegelapan. Ia diturunkan ke dunia untuk menyatukan kekuatan langit yang mulai tercerai-berai oleh keegoisan makhluk langit. Namun, kekuatan Loka hanya bisa dikendalikan jika hatinya tenang dan jiwanya seimbang.
Kekuatan Hati
Loka kembali ke istana, membawa pemahaman baru. Ia meminta bantuan para peri hujan untuk belajar menenangkan pikirannya dan bekerja sama dengan para penenun pelangi untuk menyelaraskan emosinya. Perlahan, badai dalam dirinya mulai reda.
Suatu hari, badai terbesar sepanjang sejarah mengancam negeri langit dan bumi. Petir menyambar tanpa arah, dan langit hampir runtuh. Loka pun berdiri di puncak Menara Awan, menantang badai tersebut. Dengan tenang, ia menyerap seluruh kilat ke dalam tubuhnya, memurnikan energi yang liar menjadi cahaya pelindung. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar menguasai kekuatannya.
Warisan Langit
Setelah kejadian itu, Loka diangkat sebagai Penjaga Langit. Ia tidak hanya menjaga cuaca, tapi juga menjaga keharmonisan antara para makhluk langit. Kerajaan Awan pun berubah menjadi tempat belajar, di mana semua makhluk dari berbagai penjuru langit berkumpul untuk memahami keseimbangan alam semesta.
Kisah Anak Petir menjadi legenda di seluruh negeri, diceritakan dari tetes hujan ke sinar pelangi. Bukan hanya tentang kekuatan, tapi tentang pengendalian diri, pencarian jati diri, dan bagaimana cahaya bisa tumbuh dari dalam kegelapan.
Dan hingga kini, jika kau mendengar petir menyambar lembut dan langit bersinar indah setelah hujan, percayalah… itu adalah Loka yang sedang tersenyum di atas sana.
Sebuah Hikmah dari Langit
Cerita Kerajaan Awan dan Anak Petir bukan hanya dongeng biasa. Ia mengajarkan kita bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari kemampuan luar biasa, tapi dari kemampuan mengendalikan hati dan perasaan. Di dunia yang terus berubah dan penuh badai, kadang kita perlu menjadi seperti Loka: menemukan ketenangan dalam diri untuk membawa cahaya bagi sekeliling kita.
Langit memiliki banyak rahasia, dan mungkin… kita semua punya sedikit kilat dalam diri yang hanya menunggu untuk diarahkan ke cahaya yang benar.
BACA JUGA : Cerita Dewi Bulan dari Tiongkok: Legenda Chang’e yang Abadi